Japan

Free JAPAN Cursors at www.totallyfreecursors.com

Cuaca Yogyakarta

Helikopter

Welcome

ADVERTISEMENT

Selasa, 03 Mei 2011

Angola

República de Angola
Bendera
Motto
Lagu kebangsaanAngola Avante!
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Luanda
Bahasa resmi Portugis
Pemerintahan Demokrasi multi-partai
 -  Presiden José Eduardo dos Santos
 -  Perdana Menteri Paulo Kassoma
Kemerdekaan
 -   - Tanggal Dari Portugal
11 November 1975 
Luas
 -  Total 1,246,700 km2 (22)
 -  Air (%) dapat dihiraukan
Penduduk
 -  Perkiraan 2006 13.500.000 (72)
 -  Kepadatan 8/km2 (176)
PDB (KKB) Perkiraan 2005
 -  Total US$36,78 miliar (85)
 -  Per kapita US$2.457 (134)
Mata uang Kwanza (AOA)
Zona waktu (UTC+1)
 -  Musim panas (DST)  (UTC+1)
Ranah Internet .ao
Kode telepon 244
Pemukim awal daerah ini ialah suku pemburu-pengumpul Khoisan. Secara besar-besaran mereka digantikan oleh suku Bantu selama migrasi Bantu. Di Angola hari ini, Portugal singgah pada 1483 di Sungai Kongo, di mana Negara Kongo, Ndongo dan Lunda berada. Negara Kongo membentang dari Gabon modern di utara sampai Sungai Kwanza di selatan. Pada 1575 Portugal mendirikan koloni Portugis di Luanda yang berbasis pada perdagangan budak. Secara bertahap bangsa Portugis mengambil kontrol di garis pantai sepanjang abad ke-16 melalui serangkaian perjanjian dan perang. Mereka membentuk koloni Angola. Bangsa Belanda menduduki Luanda antara 1641-48, memberikan dorongan untuk negara-negara anti-Portugis.
Pada 1648 Portugal mengambil kembali Luanda dan mengawali proses penaklukan militer di negara Kongo dan Ndongo yang berakhir dengan kemenangan Portugis pada 1671. Kendali administratif penuh Portugis atas urusan dalam negeri tidak terjadi sampai awal abad ke-20. Pada1951 koloni itu dibenahi kembali sebagai provinsi seberang lautan, juga disebut Afrika Barat Portugis. Saat Portugal menolak proses dekolonisasi decolonization 3 gerakan kemerdekaan bermunculan:
Setelah 14 tahun perang gerilya untuk kemerdekaan, dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer, partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan didklarasikan pada November 1975. Hampir segera, perang saudara pecah antara MPLA, UNITA dan FNLA, diperburuk oleh campur tangan asing. Pasukan Afrika Selatan bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa di sana tidak ada gangguan (oleh negara Angola merdeka yang baru) di Namibia, yang saat itu masih di bawah pendudukan AfSel (Hodges, 2001, 11). Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, membuatnya bisa mengendalikan ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada bulan November, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama.
Pada 1976, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA (dideking oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru untuk kekuasaan.
Konflikpun pecah, dipicu oleh geopolitik Perang Dingin dan oleh kemampuan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA melahirkan pajak atas SDA minyak lepas pantai, sedangkan UNITA mengakses berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melalui perbatasan negeri itu yang keropos (LeBillon, 1999).
Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden saat itu (dan kini) Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang diawasi PBB, UNITA menyatakan adanya penipuan dan perang pecah kembali.
Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998, meninggalkan jutaan ribu orang tuna wisma. Presiden José Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi demokrasi akibat konflik.
Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai oposisi utama. Meski nampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan proses demokrasi tetap terjadi. Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang berperang buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertação do Enclave de Cabinda). Akhirnya Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique.
Angola, seperti banyak negara Sub-Sahara, ialah tempat berjangkitnya penyakit menular secara perodik. Pada April 2005, Angola di tengah-tengah berjangkitnya virus Marburg yang dengan cepat menjadi tempat berjangkitnya penyakit berdarah terburuk dalam catatan sejarah, dengan lebih dari 237 orang mati dilaporkan dari 261 kasus yang dilaporkan, dan telah menyebar ke 7 dari 18 provinsi dari 19 April 2005.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls