République Gabonaise | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||
Motto: — | ||||||
Lagu kebangsaan: La Concorde | ||||||
Ibu kota (dan kota terbesar) | Libreville | |||||
Bahasa resmi | Perancis | |||||
Pemerintahan | Republik Presidensiil | |||||
- | Presiden | Ali Bongo Ondimba | ||||
- | Perdana Menteri | Paul Biyoghé Mba | ||||
Kemerdekaan | ||||||
- | - Tanggal | Dari Perancis 17 Agustus 1960 | ||||
Luas | ||||||
- | Total | 267,667 km2 (74) | ||||
- | Air (%) | Dapat dihiraukan | ||||
Penduduk | ||||||
- | Perkiraan 2006 | 1.398.584 (18) | ||||
- | Sensus - | - | ||||
- | Kepadatan | 4,6/km2 (183) | ||||
PDB (KKB) | Perkiraan 2003 | |||||
- | Total | $9,5 milyar (138) | ||||
- | Per kapita | 6.977 (89) | ||||
Mata uang | Franc CFA (XOF ) | |||||
Zona waktu | (UTC+1) | |||||
- | Musim panas (DST) | — (UTC+1) | ||||
Ranah Internet | .ga | |||||
Kode telepon | 241 |
Pada abad ke-15, bangsa Eropa pertama tiba. Nama Gabon berasal dari "Gabão", yang dalam bahasa Portugis berarti "mantel", berhubungan dengan bentuk muara sungai Komo dekat Libreville. Penjelajah Pierre Savorgnan de Brazza dari Perancis memimpin misi pertama ke Gabon dan Kongo pada tahun 1875. Ia mendirikan kota Franceville, dan kemudian menjadi gubernur kolonial. Beberapa kelompok Bantu tinggal di daerah yang kini menjadi Gabon ketika Perancis mendudukinya pada tahun 1885.
Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Perancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama adalah Léon M'ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kepentingan Perancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon setelah merdeka; kepentingan penebangan Perancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M'ba, 'evolué' dari daerah pesisir.
Setelah naiknya Gabriel Leon M'ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berubah dengan tuntunan Perancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, jabatan yang diduduki Leon M'ba sendiri. Namun, saat Gabriel Léon M'ba membubarkan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Zaman kediktatoran M'ba dikenal sebagai "Kepentingan Perancis" yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Perancis terbang dalam waktu 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.
Setelah pertempuran beberapa hari, kudeta itu berakhir dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Perancis tidak gentar akan kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibukota Gabon. Ketika M'Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara hingga kematiannya di tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.
0 komentar:
Posting Komentar