Territory of Christmas Island | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||
Motto: Tidak Ada | ||||||
Lagu kebangsaan: Tidak Ada | ||||||
Ibu kota (dan kota terbesar) | Flying Fish Cove | |||||
Bahasa resmi | Inggris | |||||
Pemerintahan | Organisasi Teritori Australia | |||||
- | Administrator | Neil Lucas | ||||
- | Menteri Tinggi | Gordon Thomson | ||||
- | ||||||
- | - | - | ||||
Luas | ||||||
- | Total | 135 km2 (-) | ||||
- | Air (%) | - | ||||
Penduduk | ||||||
- | Perkiraan 2006 | 1.493 (-) | ||||
- | Sensus - | - | ||||
- | Kepadatan | 11/km2 (-) | ||||
PDB (KKB) | Perkiraan - | |||||
- | Total | - (-) | ||||
- | Per kapita | - (-) | ||||
Mata uang | Dolar Australia (AUD ) | |||||
Zona waktu | (UTC+7) | |||||
- | Musim panas (DST) | (UTC+7) | ||||
Ranah Internet | .cx | |||||
Kode telepon | -61-891 |
Pulau Christmas yang merupakan wilayah dari Australia di Samudera Hindia terletak 2.600 kilometer (1.600 mil) dari arah barat laut kota Perth, Australia Barat, 500 km (310 mil) dari arah selatan Jakarta,Indonesia dan 975 km (606 mil) dari Pulau Cocos (Keeling).
Pulau ini memiliki populasi sebesar 1.402 warga yang tinggal di sejumlah "daerah pemukiman" di ujung utara pulau: Flying Fish Cove (juga dikenal sebagai Kampung), Kota Perak, Poon Saan, dan Drumsite.
Pulau ini terisolasi secara geografis dan jauh dari jangkauan manusia hingga abad ke-19. Tidak mengherankan jika berbagai flora dan fauna endemik di pulau ini relatif tidak terganggu. Kondisi ini merupakan hal yang penting untuk para ilmuwan dan naturalists.
Pulau ini sebenarnya adalah pulau yang dahulu dihuni oleh bangsa Melayu (Indonesia) namun seperti biasanya dasar dari perilaku penjajah, Inggris seperti halnya Australia, menjadikan penduduk asli pulau ini terpinggirkan dan menjadi orang kedua di tanahnya sendiri, seperti halnya kaum aborigin di Australia. Selain bangsa Melayu, bangsa Tionghoa juga banyak terdapat di Pulau ini. Dahulu mereka didatangkan dari Malaysia dan Singapura sebagai pekerja tambang fosfat (guano).
0 komentar:
Posting Komentar