Japan

Free JAPAN Cursors at www.totallyfreecursors.com

Cuaca Yogyakarta

Helikopter

Welcome

ADVERTISEMENT

Rabu, 22 Juni 2011

Benarkah Hewan Misterius di China adalah Yeti?

Headline
Seekor binatang aneh baru-baru ini tertangkap di China dan disebut sebagai Yeti. Penemuan itu bagian dari makin banyaknya penangkapan misterius beberapa tahun terakhir.

Hewan misterius ini pada awalnya digambarkan oleh beberapa saksi mata memiliki beberapa fitur mirip beruang atau kanguru.

Yeti itu diangkut ke Beijing untuk tes DNA. Namun gambar dari hewan tersebut secara jelas menunjukkan ukuran kecil dengan 4 kaki dan sebuah ekor.

Loren Coleman, penulis dari beberapa buku mengenai Bigfoot percaya bahwa hewan ini kemungkinan adalah musang, hewan kecil yang banyak di daerah tersebut. Yang pasti bukan beruang, bukan kanguru ataupun naga, dan juga bukan Yeti.

Dalam gambaran di benak masyarakat, monster seperti Yeti dan Bigfoot selalu besar, bukan binatang penakut, sakit-sakitan, seperti binatang misterius yang ditemukan.

Kesamaan yang dimiliki dari musang dan binatang lain adalah kasus kudis. Infeksi kulit itu disebabkan oleh parasit tungau.

Kudis Sarcoptic, adalah suatu bentuk penyakit yang sangat menular, di mana dapat menyebabkan kerontokan rambut serta pengerasan dan bercak pada kulit.

Karena kebanyakan orang melihat binatang dengan penuh bulu, hewan dengan kudis itu jadi sulit diidentifikasi.

Di Amerika Utara, telah terjadi peingkatan dramatis jumlah binatang tak berbulu yang misterius baik yang ditemukan dalam keadaan hidup atau mati selama kurun lima tahun terakhir.

Monster Montauk sebebarnya adalah musang tak berbulu, meskipun sebelumnya diidentifikasi sebagai chupacabra, binatang vampir dari Amerika Latin.

Varian dari chupacabra ditemukan di Texas yang setelah diidentifikasi melalui analisis DNA termasuk dalam keluarga Canidae mirip anjing hutan.

Jika laporan binatang aneh dengan kudis makin umum selama beberapa tahun terakhir, ada alasan ekologis dari semua ini adalah pemanasan global.

LiveScience yang berbicara pada Mike Browdenchunck direktur utama dari layanan Wildlife di Texas menjelaskan mengapa binatang tanpa rambut lebih sering muncul.
Di sekitar sini, hewan tidak mati karena kudis, karena temperatur yang cukup hangat, ujar Bowdenchuck. Sebaliknya, binatang hidup dengan kudis.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls